berkali aku menghitung jejak
melihat, seberapa dalam aku berpijak pada kamu, kadang tidak terukur, karena kamu ukuran yang mengabur
aku sedikit menahu, mengalokasi kemungkinan
mungkin senyummu itu untuk mengurangi khawatirku
tetapi
apa kamu tahu?
justru sebegitu terpaksanya kamu
aku justru getir melihat lengkung senyum kaku mu
di balik senyummu ada suatu yang gagau
beribu aku minta tulusnya
meminta kamu membaginya
memohon aku
untukmu aku juga meminta ragaku menyamping di sebelahmu