masi selalu menyisipkan perbincangan tentang pasangan dan etnis ditengahnya, berharap bisa sedikit mendapat sebenar-benarnya restu selalu sesak jikalau sudah bertemu kata mati, "restu dan iklasnya orang tua adalah jalan lebarmu nak" pun kali ini, sedikit-sedikit masih berharap, batu terkikis air bisalah ia melapuk, semoga jua begitu namun tidak menahu, seberapa lama ini rasa bisa terus mengarung arus, menuruti hati dan bukan pikir, menuruti ingin rasa tanpa paksa jikalau mendayung hanya dengan satu, dan yang lain hanya menopang senyum, itu belumlah cukup, aku perlu sbenar-benarnya bersama mendayung
apakah bisa dikatakan bahwa diam itu merupakan sebuah keputusan? sebuah penyelesaian? sedikit bergeser, bukan kamu nya aku, tapi aku nya kamu... serasa begitu masih ada ricuh diantara apa makna dari sebenarnya perhatian, ah kita harus saling merasa menjaga, biar arti perhatian kita sama, tuan beberapa akir dari hari-hari ini semakin merasa, mungkin menipis itu rasa yang namanya perhatian, perhatian anda ke saya tuan