Penghujung 2012, seusia yang akan aku tuju tahun ini
seseorang bernama 'kamu' telah menyapa kehidupanku di tahun ke 21
seseorang yang menuntunku pada nalar yang belum pernah aku jamah sebelumnya
nalar pada kehidupan-kehidupan yang sepenuhnya tidak berisi kuliah, makan bareng temen, jalan, nonton,
aku mulai belajar tentang kehidupan lain, tentang sedih yang berbalut senyum, tentang memberi tanpa berlabel ikhlas, bahkan berlakon tanpa topeng drama
aku mulai belajar tentang mengatur waktu, menghargai diri sendiri, membagi kebutuhan, dan membagi perasaan
aku mulai belajar bahwa merah jambu tidak melulu mengenai kata-kata manis dan waktu-waktu yang harus dilewati bersama dengan pertemuan fisik
aku mulai belajar tentang cara memabaca seseorang dari senyum dan diamnya
aku mulai belajar mengolah rasa yang bernama rindu, mengalihkan pikiran ke hal yang lebih memacuku untuk berkembang
aku mulai belajar, terpaksa menghilangkan sifat dan sikap rengekan manja yang selalu jadi senjata ampuh setiap perempuan, tapi untuk hal satu ini, aku justru lebih mudah 'jatuh' hanya dengan melihatmu
aku 'jatuh' karena aku merasa aku tidak mampu menjadi perempuanmu yang selama ini bisa kamu banggakan di depan kolega-kolega mu
aku merasa jatuh karena aku tidak bisa menemani setiap lelah mu, menghilangkan semua penatku, sering bahkan aku justru menambah suntukmu dengan rengekku
aku mulai belajar, memahami hal yang diam, menghangatkan hal yang dingin, men-tabukan hal bernama mengeluh, dan hal besar lain
oh iya, aku juga belajar mandiri materi di umur ini, dan itu karena kamu,
aku belajar dari semua obrolan jarang kita ditengah istrhatmu,
aku belajar melawan terik hanya untuk mengalahkan egoku, aku tidak mau terlihat rendah di mata mu, karena aku juga ingin ak benar-benar layak kamu banggakan
seumurmu di tahun 2012 lalu, aku menganggap pikiranmu terlalu tua, dan kolot, kamu selalu membiarkanku, memercayakan semua kepadaku, dari hal kecil hingga besar,
aku tahu, ini cara kamu membuatku dewasa
kamu membiarkanku menangis, tertawa, dan pearasaan tidak jelas lainnya, tanpa kamu menemaniku secara fisik pada saat itu juga,
aku tahu ini cara terbaikmu,
membiarkan imajinasiku bergerak kemanapun aku suka, tanpa kamu menaruh curiga di dalamnya
aku mengaku kalah tetntang kepercayaan di hadapmu
justru aku yang sering menimbun curiga dan membuat sesak dadaku sendiri
tapi aku selalu bangga atas semua yang telah kamu raih ditahun ke 24 mu, termasuk mengalahkan egoku untuk merunduk di rengkuhmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar